Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya)

 



Banyak orang memilih membangun rumah sendiri daripada membeli rumah jadi. Hal ini dikarenakan soal selera dan kebutuhan masing-masing. Namun, membangun rumah harus direncanakan secara matang termasuk dalam segi anggaran biaya pembangunan rumah. Karena itu, diperlukan RAB (Rencana Anggaran Biaya) rumah.

Perhitungan biaya ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kelebihan bujet yang mungkin terjadi. Biaya-biaya yang harus dianggarkan untuk membangun rumah pun bermacam-macam, mulai dari biaya desain, harga bahan bangunan, upah pekerja dan lain-lain. Semua harga ini semestinya dihitung dan dikonsepkan sejak awal sehingga lebih efisien dan efektif.

Dalam artikel ini akan mendapatkan informasi mengenai pengertian RAB, cara menghitung RAB, langkah-langkah pembuatan RAB rumah, hingga contoh RAB rumah dengan uraian sebagai berikut:

  1. Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  2. Fungsi RAB
  3. Jenis RAB
  4. Cara Menyusun RAB
  5. Cara Menghitung RAB Rumah
  6. Sistem Per Meter Persegi
  7. Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan
  8. Langkah-langkah Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  9. Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah
  10. Untuk mengetahui lebih dalam lagi, mari simak lebih lanjut uraiannya berikut ini.


1. Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Melansir Carrertrend.com, cost planning atau RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi. Biaya total yang dibutuhkan sampai proyek tersebut selesai dapat diperkirakan dari awal.


RAB sangat diperlukan sebagai acuan dalam pengerjaan proyek konstruksi agar pembangunan berjalan lancar. Maka dari itu, perlu dilakukan dengan rinci dan jelas untuk memastikan dana dan bujet digunakan secara tepat.

Konsep ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja, dan tenaga kerja yang dilibatkan. Digunakan sebagai titik penentu harga awal, jika rumah ingin dijual kembali. Tidak hanya itu, RAB dibutuhkan bagi Anda yang ingin bangun rumah sendiri.


2. Fungsi RAB

RAB memiliki fungsi yang penting dalam proses mendirikan sebuah bangunan. Penyusunan RAB yang tepat dapat membantu berjalannya sebuah proyek dengan lebih efektif. Setidaknya ada empat fungsi RAB yang dapat memudahkan pekerjaan Anda:

a. Menghitung biaya keseluruhan

Dalam RAB, seluruh pengeluaran akan tercatat secara rinci. Jadi biaya untuk material, upah pekerja,      peralatan, dan biaya lainnya yang dibutuhkan dalam proses pendirian bangunan ditulis dengan lengkap dan detail.

b. Mendata material yang dibutuhkan

Dalam setiap elemen pengerjaan proyek konstruksi, kebutuhan materialnya akan tercatat dalam RAB secara detail. Karena itu, diperlukan ketelitian dan penghitungan yang benar. Kesalahan dalam menghitung dapat berakibat pada terhambatnya pekerjaan.

c. Dasar penentuan kontraktor

Pembuatan RAB yang benar dapat membantu dalam menentukan jasa kontraktor yang tepat. RAB dapat menunjukkan ukuran proyek yang akan dikerjakan dan kontraktor dengan keahlian apa yang dibutuhkan.

d. Menentukan perlatan yang diperlukan

Menjalankan sebuah proyek tentunya membutuhkan perlatan yang tepat. Untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar, RAB dapat membantu menentukan peralatan apa saja yang diperlukan selama proyek pembangunan berjalan.


3. Jenis RAB

Pada dasarnya, jenis RAB yang dikenal ada dua, yaitu RAB umum dan RAB untuk konstruksi. RAB umum biasanya digunakan untuk menghitung anggaran dalam kegiatan usaha, seperti penyediaan peralatan baru, perluasan tempata usaha, atau peningkatan kapasitas mesin produksi.



RAB untuk keperluan proyek konstruksi tentunya digunakan dalam berbagai proyek untuk mendirikan bangunan, baik hunian maupun bangunan komersil. RAB proyek konstruksi terbagi menjadi:

a. RAB Taksiran

Jenis RAB ini dibuat oleh pemilik proyek konstruksi untuk memberikan gambaran biaya mengenai ide atau rencana konstruksi yang akan dijalankan.

b. RAB Detail

Kontraktor biasanya menjadi penanggungjawab dalam pembuatan RAB ini. Rancangan RAB yang dibuat akan mengikuti desain yang telah dibuat oleh konsultan perencana proyek.

c. RAB Pendahuluan

Setelah membuat desain awal, seorang konsultan perencana akan membuat RAB pendahuluan secara cermat dan terperinci.

d. RAB Sesungguhnya

RAB ini tercatat dalam kontrak dan menjadi anggaran terakhir sebelum proyek konstruksi mulai berjalan.


4. Cara Menyusun RAB

Secara sederhana RAB disusun dengan memperhitungkan antara volume pekerjaan dan harga dari setiap satuan pekerjaan. Namun, dalam pembuatannya, RAB harus mencakup setidaknya lima elemen penting.

a. Persiapan Detailed Engineering Design

Detailed Engineering Design, atau biasa dikenal dengan gambar kerja detail, menjadi elemen penting dalam perencanaan proyek, khususnya RAB. Gambar kerja detail dalam RAB ini akan membuat perhitungan volume pekerjaan menjadi lebih mudah.

b. Penghitungan Volume Pekerjaan

Apabila seluruh item yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan sudah tercakup dalam daftar, saatnya untuk menghitung volume pekerjaan berdasarkan satuannya. Setiap item dapat memiliki satuan yang berbeda, seperti per unit, m3, atau m2.

c. Menentukan Harga Tiap Unit

Setelah setiap item diperhitungkan volumenya berdasarkan satuannya, saatnya menghitung harga setiap item tersebut. Harga yang digunakan adalah harga yang setiap item sesuai dengan harga pasar di sekitar lokasi proyek.

d. Menghitung Biaya Pekerjaan

Setelah menentukan volume pekerjaan dan harga satuannya, biaya dari setiap elemen pekerjaan dapat segera dihitung. Caranya dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga tiap satuan.

e. Menghitung Keseluruhan Biaya Dari Setiap Sub Pekerjaan

Harga tiap unit yang telah didapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya dari masing-masing sub pekerjaan. Sehingga rincian dari tiap sub pekerjaan dapat dijumlahkan untuk mendapatkan total nilai dari keseluruhan proyek.


5. Cara Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) Rumah

Dalam dunia konstruksi dikenal dua cara menghitung RAB, yaitu sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan bangunan. Kedua sistem ini mempunyai plus dan minus masing-masing. Sistem meter persegi memiliki kelebihan dari segi perhitungan waktu yang lebih cepat, sedangkan sistem analisis harga satuan bangunan menawarkan tingkat ketelitian yang lebih baik. Berikut akan dibahas kedua sistem tersebut.



a. Cara Menghitung RAB Secara Sistem Per Meter Persegi

  • Memastikan data yang diperlukan tersedia, seperti luas bangunan dan harga bangunan untuk setiap meter persegi
  • Menyesuaikan harga bangunan dengan waktu pengerjaan rumah dan lokasi bangunan

Contoh:

Jika, Anda ingin membangun rumah sederhana dengan lebar 8 m dan panjang 10 m, maka luas            bangunan adalah 80 meter persegi. Harga bangunan setiap meter persegi pada saat pengerjaan konstruksi ditaksir sekitar Rp3 juta. Selanjutnya, Anda tinggal mengalikan luas bangunan dengan harga per meter persegi yaitu 80 meter persegi x 3 juta Rupiah, hasilnya adalah Rp240 juta.

 

b. Cara Menghitung RAB Secara Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan

  • Memastikan memiliki gambar rumah yang ingin dibangun
  • Memiliki daftar spesifikasi bahan beserta harganya, merinci daftar pekerjaan, mendaftar biaya tukang, serta menghitung volume item pekerjaan.
  • Masing-masing item pekerjaan kemudian dihitung volumenya berdasarkan gambar dan ukuran bangunan. Harga satuan pekerjaan dihitung dengan mengalikan volume dengan harga satuan.

Contoh:

Misalnya, rumah Anda membutuhkan pemasangan ubin seluas 50 meter persegi. Biaya pengerjaan pemasangan ubin bisa dihitung dari pengalian luas tersebut dengan harga satuan ubin, misalnya Rp100 ribu. Maka, biaya untuk pemasangan ubin akan didapat senilai Rp5 juta.


c. Langkah Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Memperhitungkan pembangunan rumah dari awal sangat penting agar proses berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu RAB menjadi cara yang penting dilakukan. Ada lima langkah membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) berikut ini.

  •  Persiapkan Gambar Kerja

Gambar kerja merupakan rujukan untuk menentukan daftar pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan menentukan semua jenis pekerjaan. Misalnya, spesifikasi dan ukuran bahan bangunan. Jika telah ada gambar kerja maka Anda akan mudah menghitung volume pekerjaan.

  • Hitung Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan didapat dengan cara mendaftar harga satuan pekerjaan per meter persegi atau per unit. Daftarlah setiap item pekerjaan yang akan dilakukan

  • Tentukan Harga Satuan Kerja

Harga satuan kerja bisa juga disebut sebagai harga upah dan material. Tentukan upah dan harga bahan berdasarkan harga pasaran pada lokasi rumah Anda dibangun. Dalam menentukan upah pekerja, Anda harus benar-benar cermat dan membicarakannya dari awal. Hal ini untuk mengantisipasi apabila pekerja meminta perbedaan upah dari yang sudah disepakati bersama.

  • Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan

Selanjutnya, hitunglah jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan. Misalnya, penghitungan biaya pemasangan ubin per meter persegi dikalikan dengan biaya upah pekerja.

  • Rekapitulasi

Langkah terakhir adalah rekapitulasi yaitu jumlah total masing-masing sub pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Setiap pekerjaan kemudian ditotal sehingga akan ditemukan jumlah keseluruhan biaya proyek.


d. Contoh RAB Rumah

Sudah terbayang untuk membuat RAB rumah Anda? untuk melengkapinya, berikut ini contoh perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah yang bisa jadi referensi Anda.


Sumber Artikel:

https://www.rumah.com/panduan-properti/cara-cepat-membuat-rab-rencana-anggaran-biaya-rumah-15402

dilengkapi dan edit oleh tim Aseptekno

Posting Komentar untuk "Cara Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya)"