Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Sekilas TV Analog dan TV Digital
Dilansir dari laman Kominfo, siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang menghadirkan gambar dengan kualitas lebih tajam dan bersih. Selain itu, suara lebih jelas dan jernih menyerupai kualitas gambar dan suara YouTube, Netflix, dan sejenisnya.
Dalam penyiarannya, TV digital hanya mengenal dua
status, terima (1) atau tidak (0). Apabila perangkat penerima siaran bisa
menangkap sinyal digital, maka gambar dan suara dapat dinikmati.
Sedangkan TV analog dapat diartikan sebagai TV yang
bergantung pada frekuensi sinyal yang dikeluarkan oleh pemancar. Semakin jauh
posisi antena dari lokasi pemancar semakin buruk gambar yang ditangkap.
Hal ini disebabkan karena lemahnya sinyal pemancar
yang ditangkap oleh antena. Belum lagi masalah cuaca yang turut berpengaruh
dalam penangkapan sinyal TV yang berimbas pada kualitas gambar yang dan suara
yang buruk. Meski demikian, saat ini pemilik TV analog tetap bisa menikmati
siaran TV digital tanpa harus membeli tv baru.
Masyarakat cukup menggunakan alat bantu yang bernama
set top box (STB) yang dipasang pada pesawat TV lama. Set top box merupakan
alat bantu untuk menangkap siaran digital agar dapat diterima oleh pesawat TV
analog.
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
1. Sinyal
Pada TV analog terbatas menerima sinyal antena UHF
yang masih berbentuk analog, sehingga rentan mengalami noise, gangguan, dan
distorsi. Sementara TV digital dapat memproses baik dari sinyal digital maupun
analog.
2. Pemancar TV
TV analog bergantung pada jarak stasiun pemancar
televisi. Semakin jauh jarak stasiun pemancar televisi dengan antena penangkap
maka semakin lemah sinyal yang ditangkap hingga membuat gambar buram,
berbayang, dan bersemut. Sementara pada tv digital tidak bergantung pada
dekat-jauhnya jarak dengan pemancar.
3. Jenis Televisi
TV analog identik dengan bentuknya yang bongsor (panjang
dan lebar ke belakang) atau umum dikenal sebagai TV tabung.
Meski begitu, TV analog tidak melulu TV tabung sebab
banyak pula TV layar datar (LCD/LED) yang hanya dapat menangkap siaran analog.
TV analog membutuhkan bantuan STB agar bisa menangkap
siaran digital.
Smart TV bisa dimasukkan dalam kategori TV digital
namun dengan catatan tersedia pilihan DTV pada saat akan melakukan pencarian
saluran TV. Ciri utama TV digital di Indonesia adalah memiliki sistem pemancar
DVB-T/T2.
4. Fitur
TV analog tidak memiliki fitur canggih apa pun,
sedangkan pada TV digital terdapat layanan interaktif dan jadwal acara yang
telah dan akan ditayangkan (Electronic Program Guide).
5. Kualitas gambar
Perbedaan TV analog dan TV digital terakhir terletak
pada kualitas tampilannya. TV analog memiliki ukuran terbatas dengan kualitas
visual yang standar.
Hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya bandwidth
yang dimiliki, sehingga berdampak pada kualitas gambar dan suara yang sangat
terbatas dan tidak bisa ditingkatkan lagi.
Sementara kualitas gambar pada TV digital lebih jernih
karena memiliki bandwith yang luas. TV digital juga didukung dengan format
siaran 16:9 yang memberikan kualitas gambar yang tinggi mulai dari High
Definition (HD) hingga 4K.
Sumber Artikel:
dilengkapi dan edit oleh tim Aseptekno
Posting Komentar untuk "Perbedaan TV Analog dan TV Digital"