ChatAja, Aplikasi Pesan Instan Lokal Alternatif
ChatAja bertujuan untuk menjaga kedaulatan data dan informasi di Indonesia melalui platformnya. Ini mengingat mayoritas pengguna internet di Indonesia memiliki tingkat kesadaran yang rendah tentang sensitivitas data. ChatAja menyediakan server berbasis di Indonesia untuk memungkinkan koneksi yang lebih aman.
Aplikasi
ChatAja yang tersedia untuk platform iOS dan Android ini menggunakan ruang
penyimpanan data berbasis cloud. Lewat media penyimpanan cloud, seluruh data
percakapan di aplikasi disimpan pada server milik ChatAja. Apabila file atau
media dari ChatAja terhapus di ponsel, maka server masih memiliki file atau
media tersebut. Sebenarnya ini bukan konsep baru, karena Telegram juga telah
sejak awal menerapkan konsep seperti ini.
Aplikasi
ChatAja memakai Cloud Native untuk mengurangi beban penyimpanan di ponsel dan
mengurangi kebutuhan akan backup data. Juga terdapat ‘File Rahasia’, layanan
pesan terenkripsi untuk mengamankan pesan-pesan penting dengan menggunakan kode
verifikasi.
ChatAja
juga menawarkan ‘Jelajah’ di mana pengguna dapat menikmati sejumlah fitur,
termasuk berita, game, layanan konseling, konsultasi karir dan banyak lagi.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur stiker (baik dinamis maupun
statis) untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Kelebihan
ChatAja
Selain
berbasis cloud, ada tiga keunggulan lain yang bisa diperoleh lewat ChatAja.
Pertama, aplikasi ChatAja bisa berfungsi secara multiplatform tanpa harus terkoneksi
dari aplikasi utama yang ada pada ponsel pintar. Sinkronisasi aplikasi cukup
dengan memasukkan nomor ponsel yang terdaftar di ChatAja. Pengguna dapat
menggunakan aplikasi ChatAja untuk web di laptop meskipun ponsel tidak
terkoneksi internet.
Kedua,ChatAja
tidak memberikan batasan jumlah anggota dalam suatu grup. Layaknya Whatsapp,
ChatAja juga memiliki fitur untuk membuat grup percakapan. Hanya saja, jika
pada Whatsapp jumlah anggota pada suatu grup dibatasi maksimal 250 pengguna,
ChatAja tidak memberikan batasan.
Keunggulan
lain adalah ChatAja dibuat dan dikelola 100% di Indonesia. Ini untuk menekan
kekhawatiran jika server tersimpan di luar negeri. Di mana datanya rawan
disalah gunakan oleh pihak asing. Meski tidak ada jaminan juga, jika server ada
di dalam negeri, data tidak disalah gunakan. Meski demikian, kontrolnya menjadi
lebih mudah jika suatu saat ada masalah.
ChatAja
merilis pembaruan aplikasi terkait pandemi corona yang sedang terjadi. Pada
pembaruan kali ini, ChatAja merilis stiker bertema COVID-19 untuk membantu pengguna
mengkomunikasikan pedoman kesehatan selama pandemi corona dengan mudah dan
menarik.
ChatAja
juga menghadirkan tab khusus kesehatan pada fitur Jelajah untuk
mempermudah pengguna mengakses empat akun dan kanal kesehatan resmi. Akun
resmi tersebut termasuk Simply, sebuah layanan curhat dan konseling daring
gratis via chat eksklusif melalui aplikasi ChatAja. Layanan Simply sendiri
diasuh oleh enam psikolog profesional yang memiliki Surat Ijin Praktik
Psikologi (SIPP).’
Reza
Akhmad Gandara, Co-Founder & CEO ChatAja, mengatakan bahwa sebagai tambahan
dari 100+ stiker yang telah diluncurkan ChatAja Februari lalu, stiker-stiker
bertema COVID-19 ini adalah salah satu inisiatif ChatAja untuk mendukung
edukasi gaya hidup sehat selama masa karantina.
Selain
itu pada pembaruan kali ini, ChatAja juga menghadirkan
tab Kesehatan dalam fitur Jelajah. Jelajah adalah
fitur dari ChatAja yang berisi berbagai akun kanal berita, gim gratis, layanan
konseling, konsultasi karir, dan lain sebagainya. Pada tab Kesehatan,
pengguna ChatAja dapat dengan mudah mengakses empat akun resmi dan akun kanal
kesehatan resmi yang berisi berbagai informasi dan berita kesehatan termasuk
tentang virus corona.
Akun
pertama dari tab Kesehatan di aplikasai ChatAja adalah akun
resmi DokterSehat yang menghadirkan fitur konsultasi kesehatan dengan
dokter secara online. Selanjutnya adalah akun kanal Awasi
COVID-19 yang membagikan informasi terbaru perkembangan pandemi virus
corona di Indonesia. Akun ketiga adalah akun resmi Chatbot RS
BUMN yang menghadirkan sebuah chatbot, layanan chat dengan kecerdasan
buatan (AI). Fitur utamanya adalah melakukan deteksi awal dari gejala-gejala
virus corona yang mungkin dialami pengguna. Akun terakhir adalah Simply,
sebuah layanan curhat dan konseling gratis daring via chat yang tersedia
eksklusif di aplikasi ChatAja.
Simply
adalah sebuah layanan curhat dan konseling gratis daring via chat yang dikelola
oleh enam psikolog dengan latar belakang kompetensi psikologi klinis,
perkembangan, dan pendidikan. Melalui Simply, para pengguna dapat curhat maupun
berkonsultasi tentang permasalahan emosional yang dialami selama pandemi via
chat.
Admin
akan terlebih dahulu membantu para pengguna dengan mendengarkan dan/atau
memberi solusi permasalahan. Admin Simply adalah berkualifikasi sarjana
psikologi yang telah disiapkan untuk dapat mengakomodasi layanan konsultasi ini
di bawah supervisi psikolog. Pada kasus khusus, para pengguna akan bisa
langsung berkonsultasi dengan psikolog.
Penting
dipahami bahwa walaupun layanan ini dapat membantu mengurangi dan menyelesaikan
beberapa permasalahan psikis yang timbul, layanan Simply tidak dapat
menggantikan layanan konsultasi psikologi klinis. Bila dibutuhkan, admin Simply
dapat mereferensikan pengguna untuk membuat janji temu untuk konsultasi
langsung, via telepon, maupun via email dengan psikolog atau psikiater
bersertifikat, juga mengarahkan ke support system group yang dikelola
oleh psikolog bersertifikat.
Layanan
chat Simply tidak dipungut biaya, dan dapat diakses melalui
fitur Jelajah di aplikasi ChatAja setiap Senin sampai Jumat, pukul 9
pagi hingga 9 malam. Adapun untuk layanan support system group dan
layanan konsultasi via telepon, email, maupun melalui tatap muka dengan
psikolog profesional yang memiliki Surat Izin Praktik Psikologi (SIPP).
(dari berbagai sumber dan review aplikasi ChatAja)
http://www.aseptekno.com/2020/09/chataja-aplikasi-pesan-instan-lokal.html
Posting Komentar untuk "ChatAja, Aplikasi Pesan Instan Lokal Alternatif"